INILAH, MENGAPA ISLAM MENGHARAMKAN MAKAN DAGING BABI




Sebagai Umat muslim, kita pasti tahu dan sadar bahwa daging babi itu haram hukumnya dikonsumsi. Tapi tidak semua dari kita tahu mengapa daging babi diharamkan. Sebenarnya sesuatu dalam Islam yang diharamkan itu mempunyai lebih banyak kejelekan daripada manfaatnya. Begitu juga dengan daging babi ini, dalam segi kesehatan, daging babi memang sangat tidak layak untuk dikonsumsi. Berikut penjelasan dari 2 prespektif yang berbeda. (Kesehatan dan Islam)

Prespektif Sains (Kesehatan)

Seperti yang kita ketahui bersama babi adalah hewan yang kotor dan hidup di tempat yang kotor. Untuk itu, dari segi kesehatan telah diterangkan bahwa daging babi memiliki banyak kejeekan bagi pengkonsumsinya maupun penggunaan seluruh anggota tubuh babi, seperti yang telah diuraikan oleh Nanung Danar Dono, S.Pt., M.P. Dosen Fakultas eternakan UGM Yogyakarta dan Sekretaris Exekutif/Auditor Halal LPPOM MUI Propinsi DIY, Antara lain :

1. Babi adalah tempat penampung penyakit seperti Cacing Pita, Cacing Spiral, Cacing Tambang, Cacing Paru-Paru, Bakteri TBC, virus cacar, virus kudis,dll.

2. Daging Babi empuk namun sulit dicerna, akibatnya nutrient tidak dapat dimanfaatkan tubuh.

3. Kantung Urine (Vesica Urinaria) babi sering bocor, sehingga urine tesebut merembes ke dalam daging. Akibatnya daging tersebut terkontaminasi kotoran yag semestinya dibuang keluar bersama urine.

4. Lemak Punggung tebal dan mudah rusak oleh proses ransiditas Oksidatif (tengik), dan tidak layak dikonsumsi manusia.

5. Babi merupakan carier virus/ penyakit Flu Burung (Avian Influenza). Di dalam tubuh babi, virus (H1N1 atau H2N1) yang tidak ganas dan tidak menular ke manusia akhirnya bermutasi menjadi virus H5N1 yang ganas/mematikan dan menular ke manusia.

6. Penyakit yang ditularkan oleh babi antara lain :

a. Pengerasan urat nadi
b. Naiknya tekanan darah
c. Nyeri dada yang mencekam (Angina Pectoris)
d. Radang (nyeri) pada sendi-sendi tubuh.
e. Kolera babi (penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus)
f. Keguguran nanah (disebabkan bakteri prosilia babi)
g. Kulit kemerahan yang ganas dan menahun (bersifat mematikan), dll.

7. Peningkatan kolesterol yang disebabkan oleh daging babi yang terkandung cacing babi di dalamnya dan menghambat proses penguraian protein dalam tubuh.






8. Mengakibatkan penyakit kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rheumatic.

9. Virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang karena medium babi.

10. Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon

11. DNA babi mirip dengan manusia, sehingga sifat buruk babi dapat menular ke manusia. Sifat yang ditularkan babi ke manusia antara lain :

a. Binatang paling rakus, kotor, dan jorok di kelasnya.

i. Suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri
ii. Kotoran manusiapun dimakannya
iii. Suka berada di tempat yang basah dan kotor
iv. Untuk memuaskan sifat rakusny, bila tidak ada lagi yang dimakan, maka ia akan memuntahkan isi perutnya lalu dimakan lagi.
v. Kadang ia mengencingi makanannya terlebih dahulu sebelum memakannya.

b. Babi adalah binatang pemalas, tidak agresif, tidak suka mencari pakan, suka dengan sejenis & tidak pencemburu, tidak tahan sinar matahari & tidak punya hasrat membela diri, dll.

c. Ust. Muhammad Umar Abduh (Perancis) menyebutkan bahwa babi menularkan sifat suka berzina.

Prespektif Agama (Islam)

Metode yang diunakan disini adalah ayatisasi karena secara tegas Islam melarang umatnya untuk mengkonsumsi daging babi seperti yang sangat gambling tertulis di Q.S. Al-Ma’idah:3. Berikut cuplikan ayatnya :

Artinya :

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah[396], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini[397] orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S Al Ma’idah 3).

Kesimpulan

Dari kedua prespektif yang telah dijelaskan diatas, dengan metode pendekatan secara ayatisasi dapat ditarik kesimpulan bahwa pola hubungan antara Agama dan Sains dalam hal Daging Babi ini adalah sejalan karena Agama secara tegas melarang mengkonsumsi daging babi yang didukung pula dari segi kesehatan yang juga tidak menganjurkan mengkonsumsi daging babi karena daging babi mengandung banyak mudharat (kejelekan).
 
It's Fantastic Blogger Template by Ipietoon Blogger Template